MASIH ADAKAH CINTA ?
Tak ada habisnya membicarakan tentang hal yang satu ini "CINTA" terdiri dari 4 huruf tetapi bila dijabarkan bisa menjadi bertumpuk-tumpuk kertas tak terhingga. Jika bertumpuk-tumpuk kertas dijadikan media untuk mengungkapkannya, tak bisa dibayangkan berapa banyak pohon yang akan ditebang untuk dijadikan bahan baku pembuat kertas ?. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan karena tak ada pohon atau tumbuhan akan sangat mengganggu kehidupan mahluk hidup di dunia mungkin bahkan bisa mengakhiri kehidupan di dunia, terlalu ekstrem bila membicarakan hal seperti itu tetapi bukan hal seperti itu yang akan saya tulis namun saya ingin membahas tentang keadaan sosial politik di indonesia yang dikabarkan memburuk berdasarkan penilian dari pengamat sosial politik. Sebuah isu tentang hal kinerja yang dianggap negatif pemerintah lebih cepat menguak ke permukaan sehingga rakyat merasa diberatkan akan kebijakan yang dikeluarkan dan merasa sudah tak ada cinta antara pemerintah dengan rakyatnya. Misalnya saya ambil sebuah kasus yang sedang hangat saat ini adalah kenaikkan harga BBM ( Bahan Bakar Minyak ) yang kebutuhan yang sangat penting bagi rakyat, hal ini apabila dilihat dari berbagai sudut pandang maka akan menghasilkan berbagai pendapat yang berbeda pula misalkan dari sudut pandang ekonomi kenaiakan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) adalah suatu kewajaran karena dilihat dari mekanisme yang dianut oleh saat ini adalah mekanisme ekonomi pasar terbuka yang mengharuskan indonesia mengikuti harga pasar dunia dan menaatinya.
Di daerah asean indonesia merupakan negara yang menjual BBM dengan harga termurah karena pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM yang bertujuan untuk meringankan beban yang ditanggung rakyatnya, namun menurut pemerintah penerimaan dan pengeluaran APBN mengalami defisit karena penerimaan dari sisi MIGAS ( Minyak dan Gas ) berkurang sedangkan pengeluaran untuk subsidi BBM mengalami kebangkakkan sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia per-barel nya yang akan berakibat defisit nya APBN indonesia. Selanjut nya dari Sudut pandang hukum kenaikan BBM yang dikeluarkan pemerintah sebagai opsinya, tetapi hal ini bagi para pakar hukum ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 33 yang intinya mengatakan bahwa segala sesuatu kekayaan alam yang diberikan tuhan yang maha esa kepada mahluk nya yaitu ai, udara, minyak dan gas seharunya dikuasai oleh negara, hal ini lah yang menjadi acuan untuk menyarankan pemerintah untuk berfikir ulang tentang kebijakan yang dibuatnya. Kemudian sudut pandang menurut politik kenaikan harga BBM di indonesia mempunyai banyak arti, maksudnya adalah didalam politik banyak kemungkinan yang akan terjadi karena didalam nya banyak terdapat kiasan yang akhirnya menuju kepada suatu kepentingan, maka dari itu untuk menilainya harus diketahui dahulu kepentingan apa yang melatari nya. Ini hanya sebuah pendapat sederhana yang saya dapat dari berbagai media informasi, sehingga kita dapat mengatakan " Masih Adakah Cinta ? ", mungkin hal ini adalah relatif bagi kita semua, karena setiap orang memiliki pandangan / pendapat / persepsi yang berbeda, itu merupakan hal yang wajar dalam negara yang demokrasi asalkan tetap ingat untuk terus bersatu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ya, itu adalah harga mati yang tak dapat dirubah. Merdeka!
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar